Tentukanbilangan oksidasi atom berikut ini yang dicetak tebal ! K 2 MnO 4 sebab bilangan oksidasi Mn berubah dari +7 menjadi +2. Aktifitas 6. UJI KOMPETENSI KONSEP DASAR REDOKS. c. Kalikan silang dengan selisih bilangan oksidasi pada atom/ion/senyawa yang mengalami perubahan bilangan oksidasi. Adapunaturan penentuan bilangan oksidasi sebagai berikut. Bilangan oksidasi unsur bebas sama dengan nol. Misal H dalam H 2 dan Cu dalam Cu. Tentukan bilangan oksidasi Mndalam senyawa berikut. MnO; MnO 4 2- Elektron itu diberikan langsung dari atom-atom seng ke ion-ion tembaga. Salah satu metode yang memungkinkan untuk difusi ion-ion Reaksipada soal ini tampak sudah setara jumlah atom-atom di ruas kiri dan jumlah atom-atom di ruas kanan. Tinggal menentukan perubahan bilangan oksidasi O saja. Cara PBO: Biloks O pada H 2 O 2 = -1 (biloks tiap 1 atom) Biloks O pada H 2 O = -2 (biloks tiap 1 atom) Biloks O pada O 2 = 0 Vay Tiền Nhanh. May 02, 2020 Post a Comment Berapa bilangan oksidasi Cr kromium dalam ion Cr2O72-? Jawab Cara menentukan bilangan oksidasi Cr kromium dalam ion Cr2O72- adalah sebagai berikut Biloks O = -2 aturan biloks Biloks Cr2O72-­­ = -2 ion Jadi biloks Cr dalam ion Cr2O72- adalah +6 - Semoga Bermanfaat Jangan lupa komentar & sarannya Email nanangnurulhidayat Kunjungi terus OK! MODULPEMBELAJARANREDOKS1908076014Sitti Isra Fauzia M. TukwainPendidikan Kimia 4AKATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telahmemberikan kami kemudahan sehingga kami dapatmenyelesaikan maodul ini dengan tepat waktu. Tanpapertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggupuntuk menyelesaikan modul ini dengan baik. Shalawatserta salam semoga terlimpah curahkan kepada bagindatercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah swtatas limpahan nikmat Nya, sehingga penulis mampuuntuk menyelesaikan pembuatan modul dengan judul“Redoks”. Penulis tentu menyadari bahwa modul ini masihjauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapatkesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembacauntuk modul ini, supaya modul ini nantinya dapatmenjadi modul yang lebih baik lagi. Kemudian apabilaterdapat banyak kesalahan pada modul ini penulismohon maaf yang sebesar-besarnya. Sorong, 07 Maret 2021 penyusun 2DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL.................................................KATA PENGANTAR ..............................................2DAFTAR ISI...............................................................3BAB I PEMBAHASANA. Konsep Reaksi Redoks.........................................4B. Penyetaraan Reaksi Reduksi dan Oksidasi.......................................................13C. Reaksi Autoredoks....................................................22D. Sel Elektrokimia..................................................23E. Nilai-Nilai Dalam Islam.........................................25BAB II PENUTUPA. Glosarium...............................................................30B. Rangkuman.............................................................31C. Soal Latihan............................................................33DAFTAR PUSTAKA BAB I 3PEMBAHASAN A. Konsep Reaksi Redoks Elektrokimia adalah cabang ilmu kimia yang berkenaan dengan interkonversi energi listrik dan energi kimia. Proses elektrokimia adalah reaksi redoks oksidasi-reduksi dimana dalam reaksi ini energi yang dilepas oleh reaski spontan diubah menjadi listrik atau dimana energi listrik digunakan agar reaksi yang nonspontan bisa terjadi Chang, 2004. Salah satu persamaan reaksi kimia adalah reaksi redoks. Persamaan reaksi menyatakan perubahan materi dalam suatu reaksi kimia. Dalam reaksi kimia, jumlah atom-atom sebelum reaksi sama dengan jumlah atom-atom sesudah reaksi. Untuk itu pada kegiatan pembelajaran ini diawali dengan pembahasan mengenai pengertian reaksi Pengertian Reaksi Redoks Reaksi redoks adalah reaksi yang terjadi perubahan bilangan oksidasi. Reaksi redoks mencakup reaksi reduksi dan oksidasi. Oksidasi reduksi seperti dua sisi dari selembar kertas, jadi 4tidak mungkin oksidasi atau reduksi berlangsungtanpa disertai lawannya. Bila zat menerima elektron,maka harus ada yang mendonorkan elektrontersebut. Dalam oksidasi reduksi, senyawa yangmenerima elektron dari lawannya disebut oksidanbahan pengoksidasi sebab lawannya akanteroksidasi. Lawan oksidan, yang mendonorkanelektron pada oksidan, disebut dengan reduktanbahan pereduksi karena lawannya oksidan reduksi adalah reaksi yang terjadipenurunan bilangan oksidasi melalui penangkapanelektron, contohnya Cu2+ aq + 2e → Cu sSedangkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang terjadipeningkatan bilangan oksidasi melalui pelepasanelektron, contohnya Zn s → Zn2+ aq + 2eDalam reaksi redoks, reaksi reduksi dan oksidasiterjadi secara simultan, maka reaksi diatas menjadi Cu2+ aq + Zn s → Cu s Zn2+ aq 5Gambar Kapal yang berkarat merupakan contoh reaksi redoks yang berlaku spontan Sumber Reaksi redoks sederhana dapat disetarakan dengan mudah tanpa metode khusus, akan tetapi untuk reaksi yang cukup kompleks, ada dua metode yang dapat digunakan untuk meyetarakannnya, yaitu a. Metode bilangan oksidasi, yang digunakan untuk reaksi yang berlangsung tanpa atau dalam air, dan memiliki persamaan reaksi lengkap bukan ionik.b. Metode setengah reaksi metode ion elektron, yang digunakan untuk reaksi yang berlangsung dalam air dan memiliki persamaan ionik. 6Jika suatu zat bergabung dengan oksigen akan terjadi reaksi oksidasi, seperti yang terjadi pada potongan apel dan kentang yang dibiarkan terbuka di udara. Oksigen di udara menyebabkan terjadinya reaksi oksidasi. Reaksi oksidasi dapat terjadi dengan cepat seperti pada reaksi pembakaran atau secara lambat seperti pada reaksi perkaratan besi berkarat. Pelepasan oksigen dari suatu reaktan yang mengandung oksigen dinamakan reduksi. Jika dalam suatu reaksi ada zat yang mengalami oksidasi dan ada zat yang mengalami reduksi maka reaksi ini disebut reaksi redoks Ningsih, 2013. Konsep reaksi oksidasi dan reduksi mengalami penyempurnaan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Urutan perkembangan konsep oksidasi reduksi, yaitu reaksi penerimaan dan pelepasan oksigen oksigen, kemudian reaksi penerimaan dan pelepasan elektron serta perubahan bilangan oksidasi .A. Konsep Redoks Sebagai Kenaikan dan Penurunan Bilangan Oksidasi Pelepasan dan penerimaan elektron mudah diketahui pada reaksi-reaksi ion, sedangkan pada 7reaksi-reaksi yang tidak melibatkan ion tidak tampak jelas zat yang melepaskan atau menerima elektron, sehingga konsep redoks diperluas lagi menjadi kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi. Bilangan oksidasi suatu unsur adalah bilangan yang menunjukkan muatan yang diberikan oleh atom unsur tersebut pada molekul atau ion yang dibentuknya Ika & Sukismo, 2018. Bilangan Oksidasi menyatakan muatan yang dimiliki oleh atom seumpama elektron valensinya tertarik ke atom lain yang berikatan dengannya, yang memiliki keelektronegatifan lebih besar Luthfia, 2015, hal 144. Aturan Penentuan Bilangan Oksidasi 1 Bilangan Oksidasi Unsur Bebas He, Ne, O2, Cl2, P4, S8, C, Fe, Na adalah nol 2 Bilangan oksidasi Hidrogen H dalam senyawa adalah +1, kecuali dalam hidrida logam NaH, MgH2 bilangan oksidasi hidrogen adalah -13 Bilangan oksidasi oksigen O dalam senyawa adalah -2, kecuali dalam OF2 bilangan oksidasi oksigen adalah +2, dan dalam peroksida H2O2, BaO2 bilangan oksidasi oksigen adalah -1 84 Bilangan oksidasi unsur golongan IA Li, Na, K, Rb, Cs dalam senyawa adalah +15 Bilangan oksidasi unsur golongan IIA Be, Mg, Ca, Sr, Ba dalam senyawa adalah +2 6 Bilangan oksidasi unsur golongan VIIA F, C, Br,I dalam senyawa biner adalah -1 7 Bilangan oksidasi unsur ion dalam ion monoatom sama dengan muatan ionnya 8 Jumlah bilangan oksidasi semua atom dalam senyawa adalah nol dan jumlah bilangan oksidasi semua atom dan ionpoliatom sama dengan muatan lainnya. Contoh Tentukan bilangan oksidasi tiap atom dalam senyawa atau ion berikut 1. KMnO4 2. SO42- Jawab 1. Bilangan oksidasi K dalam KMnO4 = +1 Bilangan oksidasi O dalam KMnO4 = -2 9Karena jumlah bilangan oksidasi dalam senyawaadalah nol maka1 × biloks K + 1 × biloks Mn + 4 × biloks O = 0 1 × 1 + 1 × biloks Mn + 4 × -2 = 01 + biloks Mn – 8 =0 Biloks Mn = +72. Bilangan oksidasi O dalam SO42- = 2Karena dalam jumlah bilangan oksidasi dalam ionpolitom sama dengan muatan ionnya maka1 × biloks S + 4 × biloks O = -2 1 × biloks S + 4 × -2 = -2Biloks S + -8 = -2 Biloks S = +6Berdasarkan konsep redoks sebagai kenaikan danpenurunan bilangan oksidasi, maka oksidasi danreduksi dapat diartikan sebagai berikut• Oksidasi adalah reaksi dimana terjadikenaikan bilangan oksidasi• Reduksi adalah reaksi dimana terjadipenurunan bilangan oksidasi 10ContohCuO + H2 Cu + H2O +1+2 Reduksi 0 0 OksidasiB. Penyetaraan Reaksi Reduksi dan Oksidasi Penyetaraan reaksi reduksi dan oksidasi dapat dilakukan melalui dua metode, yaitu metode setengan reaksi dan metode PBO Perubahan Bilangan Oksidasi. a. Metode Setengan Reaksi Dasar dari metode ini adalah jumlah elektron yang dilepaskan pada reaksi oksidasi dan reduksi sama. Untuk menyetarakan reaksi redoks dengan metode setengah reaksi, perhatikan langkah- langkah berikut 1. Suasana Asam a Memisahkan reaksi reduksi dan oksidasi b Menyetarakan atom yang berubah bilangaan oksidanya c Melakukan penyetaraan atom O dan H dengan cara berikut. 11• Ruas yang kekurangan atom O ditambahkan senyawa H2O • Ruas yang kekurangan atom H ditambahka ion H+. d Menyetarakan muatan ion ruas kiri dan kanan, dengan cara berikut. • Pada reaksi oksidasi, ditambahkan elektron pada ruas kanan dengan jumlah yang sesuai • Pada reaksi reduksi, ditambahkan elektron pada ruas kiri dengan jumlah yang sesuai e Menyamakan jumlah elektron pada reaksi reduksi dan oksidasi dengan melakukan perkalian dengan faktor yang sesuai. f Menjumlahkan kedua reaksi2. Suasana Basa Langkah-langkah penyetaraan reaksi redoks pada suasana basa, sama dengan suasana asam. Hanya saja, kelebihan H+ pada akhir reaksi harus diubah menjadi bentuk H2O melalui penambahan ion OH pada kedua ruas, sebanyak jumlah H+ yang akan dinetralkan H+ + OH- = H2O. Jumlah OH- yang 12ditambahkan pada setiap ruas sama ini diakhiri dengan penyesuaian jumlah H2Odi ruas kiri dan ruas contoh berikut agar lebih reaksi redoks berikut Cr2O72-aq + Fe2+aq → Cr3+aq + Fe3+aq suasana asamLangkah 1 Memisahkan reaksi redoks menjadireaksi reduksi dan reaksi oksidasi Cr pada Cr2O72- = +6 sedangkanbilangan oksidasi pada Cr3+ = +3, berarti terjadireaksi reduksi. Fe mengalami reaksi oksidasi denganperubahan bilangan oksidasi dari +2 menjadi + Cr2O72- aq → Cr3+ aqOksidasi Fe2+aq → Fe3+aqLangkah 2 Setarakan masing-masing reaksi reduksi jumlah Cr di ruas kiri adalah 2,maka di ruas kanan ion Cr2+ diberi koefisien 2,sedangkan pada reaksi oksidasi jumlah Fe di ruas kiridan kanan sudah sama, maka tidak perlupenambahan koefisien. 13Reduksi Cr2O72- aq → 2 Cr3+aqOksidasi Fe2+ aq → Fe3+aqLangkah 3 Setarakan oksigen dan hidrogen+Disetarakan jumlah atom O terlebih dahulu,kemudian setarakan jumlah atom H. Pada reaksireduksi, jumlah atom O dalam Cr2O72- adalah 7,maka di ruas kanan perlu ditambah 7 7 H2O di ruas kanan menyebabkanjumlah atom H menjadi 14, maka di ruas kiri perluditambah 14 H+ suasana asam. Pada reaksioksidasi tidak terdapat atom O ataupun atom Cr2O72- aq + 14 H+ aq → 2 Cr3+aq + 7 H2OlOksidasi Fe2+aq → Fe3+aqLangkah 4 Setarakan muatan dengan caramenambahkan elektron pada ruas yang muatannyalebih reaksi reduksi jumlah muatan di ruas kiri adalah-2+14 = +12, sedangkan jumlah muatan di ruaskanan 2×+3 + 0 = +6. Disetarakan jumlahmuatannya dengan menambahkan 6 e- di ruas reaksi oksidasi jumlah muatan di ruas kiri = +2 14dan di ruas kanan = +3, maka di ruas kanan ditambah 1 e- Reduksi Cr2O72- aq + 14 H+ aq + 6 e¯→ 2 Cr3+aq + 7 H2Ol Oksidasi Fe2+aq → Fe3+aq + 1 e¯ Langkah 5 Samakan jumlah elektron pada setengah reaksi oksidasi dengan jumlah elektron pada setengah reaksi reduksi. Pada reaksi reduksi jumlah elektron =6 sedangkan pada reaksi oksidasi jumlah elektron =1, maka kalikan koefisien dari setengah reaksi oksidasi dengan 6 supaya jumlah elektron yang dibebaskan menjadi Cr2O72- aq + 14 H+ aq + 6 e- → 2 Cr3+aq + 7 H2O lOksidasi 6 Fe2+aq → 6 Fe3+aq + 6 e-Redoks Cr2O72- aq + 14 H+ aq + 6 Fe2+aq → 2 Cr3+aq + 7 H2O l + 6 Fe3+aq reaksi telah setara 2. MnO4- aq + C2O42- aq → MnO2s + CO2g dalam suasana basa Langkah 1 Memisahkan reaksi redoks menjadi reaksi reduksi dan reaksi oksidasi. Reduksi MnO4 ¯aq → MnO2 s Oksidasi C2O42- aq → CO2 g 15Langkah 2 Pada reaksi reduksi jumlah Mn di ruas kiridan di ruas kanan sudah pada reaksi oksidasi jumlah C di ruas kiri = 2dan di ruas kanan = 1 maka atom C di sebelah kanandiberi koefisien 2Reduksi MnO4-aq → MnO2 sOksidasi C2O42- aq →2 CO2 gLangkah 3 Disetarakan jumlah atom O terlebih dahulu,kemudian setarakan jumlah atom H. Pada reaksireduksi, jumlah atom O dalam MnO4- adalah 4sedangkan di ruas kanan jumlah atom O = 2, maka diruas kiri perlu ditambah 2 H2O. Penambahan 2 H2O diruas kiri menyebabkan jumlah atom H menjadi 4, makadi ruas kanan perlu ditambah 4 OH¯ dalam suasanabasa. Pada setengah reaksi oksidasi, jumlah atom Osudah MnO4-aq + 2 H2O l → MnO2 s + 4 OH¯aqOksidasi C2O42- aq →2 CO2 gLangkah 4 Pada reaksi reduksi jumlah muatan di ruaskiri adalah -1 + 0 = -1, sedangkan jumlah muatan diruas kanan 0 + 4 × -1= -4. Disetarakan jumlahmuatannya dengan menambahkan 3 e¯ di ruas kiri. 16Pada reaksi oksidasi jumlah muatan di ruas kiri = -2 dandi ruas kanan = 0, maka di ruas kanan ditambah 2 e¯.Reduksi MnO4-aq + 2 H2O l + 3 e¯ → MnO2 s + 4OH¯aqOksidasi C2O42- aq →2 CO2 g + 2 e¯Langkah 5 Pada reaksi reduksi jumlah elektron = 3sedangkan pada reaksi oksidasi jumlah elektron = 2,maka kalikan koefisien dari setengah reaksi reduksidengan 2 dan kalikan 3 pada setengah reaksi MnO4-aq + 2 H2O l + 3 e¯→ MnO2 s + 4 OH¯aqOksidasi C2O42- aq →2 CO2 g + 2 e¯ ×2 ×3Redoks 2 MnO4-aq + 4 H2O l + 3 C2O42- aq →2 MnO2 s + 8OH¯aq + 6CO2gb. Metode PBO Perubahan Bilangan Oksidasi Untuk menyetarakan reaksi redoks dengan metode bilangan oksidasi, kamu harus dapat menentukan bilangan oksidasi unsur yang terlibat dalam reaksi. Jika kamu sudah memahami cara menentukan bilangan oksidasi, kamu dapat 17menyetarakan reaksi redoks dengan dalam menyetarakanpersamaan reaksi redoks dengan metodebilangan oksidasi adalah seperti berikut1. Menentukan unsur-unsur yang mengalamiperubahan bilangan Memberi koefisien yang sesuai pada unsur-unsur yang mengalami perubahan jumlah penambahan bilanganoksidasi untuk reaksi oksidasi dan penurunanbilangan oksidasi untuk reaksi reduksi. Kalikanjumlah unsur yang terlibat dengan perubahan bilangan oksidasidengan memberi koefisien yang muatan dengan menambahkan H+dalam suasana asam dan OH- dalamsuasana basa.6. Setarakan jumlah atom H denganmenambahkan H2O. Kamu telah mempelajari dua metode untukmenyetarakan suatu persamaan reaksi. Kamu dapat 18memilih salah satu metode yang tepat dan mudahuntuk menyetarakan suatu persamaan memilih metode yang akan kamu gunakan,kamu perlu mencermati persamaan reaksi yang Reaksi AutoredoksReaksi autoredoks atau reaksidisproporsionasi adalah reaksi redoks dimanaspesi yang sama mengalami reaksi reduksi danoksidasi Cl2 g + 2 NaOH aq → NaCl aq +NaClO aq + H2O l -1 +1 0 Reduksi OksidasiPada reaksi tersebut Cl2 mengalami reduksimenjadi NaCl dan mengalami oksidasi menjadiNaClO. Elektrokimia Dalam elektrokimia dipelajari reaksi-reaksi yang disertai perpindahan elektron reaksi redoks. Pada proses ini, energi kimia diubah menjadi energi listrik atau sebaliknya. Reaksi reduksi oksidasi tertentu dapat menghasilkan arus listrik. Adapun pada kondisi lainnya, arus listrik dialirkan ke dalam larutan atau cairan zat kemudian akan terjadi perpindahan elektron yang menghasilkan reaksi kimia. Sel elektrokimia dibedakan atas a. Sel Volta/Sel Galvani b. Sel elektrolisis Persamaannya 1. Pada sel elektrokimia, baik sel Volta maupun sel elektrolisis digunakan elektrode, yaitu katode, anode, dan larutan elektrolit. 2. Reaksi yang terjadi pada sel elektrokimia adalah reaksi redoks, pada katode terjadi reduksi, sedangkan pada anode terjadi oksidasi 20Sumber Alessandro Volta 1745– 1827 lahir di Como, Libardy Italia. Pada 1774, Alesandro Volta menyandang gelar profesor di bidang Fisika di Royal School. Semasa mudanya, ia pernah menulis puisi tentang penemuannya yang menggembirakan. Bukunya yang pertama adalah De vi attractiva ignis electrici ac phaenomenis inde pendentibus. Semangatnya yang tinggi dalam mempelajari listrik telah membawanya pada suatu penemuan baterai listrik pada 1800. Reaksi redoks antara logam dan asam berlangsung spontan bergantung pada mudah atau sukarnya logam itu mengalami oksidasi kuat atau lemahnya sifat reduktor. Alessandro Volta melakukan eksperimen dan berhasil menyusun deret keaktifan logam atau deret potensial logam yang dikenal dengan deret K Ba Ca Na Mg Al Nu Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn H Cu Ag Hg Pt Au Semakin ke kiri suatu unsur dalam deret Volta, sifat reduktornya semakin kuat. Artinya, suatu unsur akan mampu mereduksi ion-ion unsur di sebelah kanannya, tetapi tidak mampu mereduksi ion-ion dari unsur di sebelah kirinya. 21E. Nilai-nilai Dalam Islam Allah SWT memberikan kepada manusia suatu proses yang sangat indah yaitu memberi dan menerima. Untuk berlangsungnya proses memberi dan menerima, maka diperlukan ada pihak yang memberi dan ada pihak yang menerima. Pihak yang memberi adalah pihak yang melepaskan sesuatu dan pihak yang menerima adalah pihak yang menerima sesuatu dari pemberi. Jika proses memberi berjalan, tetapi tidak ada pihak yang menerima, maka tidak akan terjadi. Upaya untuk meningkatkan kesadaran mengenai hubungan antara ilmu pengetahuan dan keislaman dalam al-Qur’an terus menerus dilaksanakan. Dalam hal ini, dunia terus berubah dari waktu ke waktu yang mengakibatkan sains dan teknologi menjadi maju yang diikuti dengan penemuan-penemuan yang belum sepenuhnya terpahami. maka perlu diimbangi dengan pola pikir manusia yang rasional, logis dan berpikir keilmiahan. 22Peristiwa menerima dan melepaskanmerupakan sunatullah yang pasti terjadi. Peristiwamenerima dan melepaskan elektron terjadi dalamreaksi redoks. Reaksi redoks merupakan gabungandari dua peristiwa yaitu reduksi atau menangkapatau menerima elektron dan oksidasi merupakanperistiwa oksidasi atau melepaskan elektron. Tidakmungkin di dalam reaksi redok hanya terjadipelepasan elektron tanpa terjadi penerimaanelektron atau sebaliknya Besi merupakan salah satu logam yangpaling banyak dijumpai di dalam kerak besi manusia dapat membina kekuatanbangsa dan negaranya, karena dari besi dibuatsegala alat perlengkapan pertahanan dankeamanan negeri. Salah satu penerapannya adalahbenteng besipada masa Iskandar benteng besi Iskandar pada pendirian benteng besi IskandarZulkarnain yang memuat nilai-nilai keislaman sertareaksi redoks dan elektrokimia. Berdasarkan hasilpenelitian dapat disimpulkan bahwa pendirian 23benteng besi tercantum dalam surat alKahfi ayat96-98 serta di dalamnya terdapat reaksi redoks danelektrokimia karena besi bersifat mudah mengalamikorosi. Dalam pembuatan benteng besi tersebut,Iskandar Zulkarnain menuangkan cairan tembagapada dinding besi agar tidak dapat dilubangi dandidaki oleh orang-orang Ya’juj dan Ma’juj. Haltersebut tenyata terbukti dengan adayaperlindungan besi dari korosi dengan menggunakanlogam lain yang kurang reaktif di banding besi. Ayat yang berkaitan dengan redoks yaitu ayat 25 ‫لَقَ ْد أَ ْر َس ْلنَا ُر ُسلَنَا ِبٱ ْلبَ ِي َٰنَ ِت َوأَن َز ْلنَا َمعَ ُه ُم ٱلْ ِك َٰتَ َب َوٱ ْل ِمي َزا َن‬‫ِليَقُو َم ٱلنَّا ُس ِبٱ ْل ِق ْس ِط ۖ َوأَن َز ْلنَا ٱ ْل َح ِديدَ ِفي ِه بَأْ ٌس َش ِديدٌ َو َم َٰنَ ِف ُع‬‫ِللنَّا ِس َو ِليَ ْعلَ َم ٱَّ َّللُ َمن يَن ُص ُرۥهُ َو ُر ُسلَهۥُ بِٱ ْلغَ ْي ِب ۚ ِإ َّن ٱََّّللَ قَ ِو ٌّى‬‫َع ِزي ٌز‬Artinya Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasulKami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telahKami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca 24keadilan supaya manusia dapat melaksanakankeadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanyaterdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagimanusia, supaya mereka mempergunakan besi itu dansupaya Allah mengetahui siapa yang menolongagamaNya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidakdilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi MahaPerkasa. Al-Hadid 25 25BAB II Penutup GlosariumElektrokimia cabang ilmu kimia yang berkenaan dengan interkonversi energi listrik dan energi istilah yang menjelaskan berubahnya bilangan oksidasi atom-atom dalam sebuah reaksi kimiaBesi unsur kimia dengan simbol Fe dan nomor atom 26Korosi kerusakan atau kehancuran material akibat adanya reaksi kimia disekitar lingkungannyaOksidasi Reaksi dimana terjadi kenaikan bilangan oksidasiReduksi Reaksi dimana terjadi penurunan bilanganoksidasiElektron Partikel Subatom yang bermuatan negatif dan umumnya ditulis sebagai e-Deret Volta Urutan Logam-logam berdasarkan kenaikan potensial elektrode standarnya 26Rangkuman1. Proses elektrokimia adalah reaksi redoks oksidasi-reduksi dimana dalam reaksi ini energi yang dilepas oleh reaski spontan diubah menjadi listrik atau dimana energi listrik digunakan agar reaksi yang nonspontan bisa terjadi2. Pelepasan oksigen dari suatu reaktan yang mengandung oksigen dinamakan reduksi. Jika dalam suatu reaksi ada zat yang mengalami oksidasi dan ada zat yang mengalami reduksi maka reaksi ini disebut reaksi redoks3. Ada dua metode yang dapat digunakan untuk meyetarakannnya, yaitu a. Metode bilangan oksidasi, yang digunakan untuk reaksi yang berlangsung tanpa atau dalam air, dan memiliki persamaan reaksi lengkap bukan ionik. b. Metode setengah reaksi metode ion elektron, yang digunakan untuk reaksi 27yang berlangsung dalam air dan memiliki persamaan ionik. 4. Reaksi autoredoks atau reaksi disproporsionasi adalah reaksi redoks dimana spesi yang sama mengalami reaksi reduksi dan oksidasi sekaligus 5. Alessandro Volta melakukan eksperimen dan berhasil menyusun deret keaktifan logam atau deret potensial logam yang dikenal dengan deret K Ba Ca Na Mg Al Nu Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn H Cu Ag Hg PtAu 28SOAL LATIHANI. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!1. Belerang mempunyai bilangan oksidasi paling tinggiterdapat pada senyawa... D. H2SA. HSO3-B. H2SO4 E. H2SO3C. SO22. Berikut ini adalah teori yang menjelaskan tentang redoks,kecuali...A. Penggabungan dan pelepasan oksigenB. Serah terima elektronC. Reduktor dan oksidatorD. Perubahan bilangan oksidasiE. Penggunaan bersama elektron3. Reaksi yang menyebabkan peningkatan bilangan oksidasiadalah...A. Cu2+ + 2e- → CuB. I2 + 2e- → 2I-C. BrO3- + 6H+ + 6e- → Br- + 3H2OD. Fe2+ → Fe3+ + eE. O2 + O → O3 294. Bilangan oksidasi S dalam ion SO42- adalah...A. +4 D. -4B. 0 E. +2C. +65. H2S dapat dioksidasi oleh KMnO4 menghasilkanK2SO4 dan MnO2. Dalam reaksi ini setiap mol H2Smelepaskan...A. 2 mol elektronB. 4 mol elektronC. 5 mol elektronD. 7 mol elektronE. 8 mol elektron6. Diketahui potensial standar untuk reaksi sel sepertiberikut. E0 = 0,63 voltPb2+ + Zn → Pb + Zn2+ E0 = 0,57 voltCu2+ + Pb → Cu + Pb2+Berdasarkan harga potensial sel di atas maka urutanketiga logam yang sesuai dengan urutan reduktoryang menurun yaitu...A. Zn, Cu, Pb D. Cu, Zn, PbB. Cu, Pb, Zn E. Pb, Zn, CuC. Zn, Pb, Cu 307. Logam yang dapat mencegah korosi pada besi yangditanam di dalam tanah adalah ....A. Cu D. NiB. Mg E. Sn C. Pb8. Pada reaksi Fe2O3 + 3CO → 2Fe + 3CO2 Oksidatorreaksi tersebut adalah...A. Fe2O3 D. CO2B. CO E. C C. Fe9. Pada reaksi Cu2+ + Zn → Cu + Zn2+Pernyataan yang benar yaitu...A. Zn sebagai oksidator, Cu sebagai reduktorB. Zn sebagai oksidator, Cu2+ sebagai reduktorC. Zn sebagai reduktor, Cu sebagai oksidatorD. Zn sebagai reduktor, Cu2+ sebagai oksidatorE. Zn2+ sebagai oksidator, Cu2+ sebagai reduktor10. Perhatikan persamaan reaksi berikut Cl2g + 2KOHaq → KClaq + KClOaq + H2Ol Bilangan oksidasi klor berubah dari…A. -1 menjadi +1 dan 0B. +1 menjadi -1 dan 0C. 0 menjadi -1 dan -2 31D. -2 menjadi 0 dan +1 E. 0 menjadi -1 dan +1II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar! 1. Setarakan reaksi berikut dengan metode bilangan oksidasi! a. Cr2O72_ + SO2 →Cr3+ + HSO4_ b. HNO3 + H2S → NO + S + H2O 2. Setarakan reaksi berikut dengan metode setengah reaksi! a. SO32- + CrO42-→ SO42-+ CrO42- b. ClO3-+ N2H4 → Cl¯ + NO + H2O 3. a. Jelaskan fungsi jembatan garam dalam sel elektrokimia! b. Jelaskan reaksi perkaratan besi! 4. Diketahui Zn2+aq Zns E° = -0,76 volt Ag+ aq Ags E° = +0,80 volt Tentukan a. elektrode yang berfungsi sebagai katode dan anode, b. besar potensial sel, c. diagram sel redoks! 325. Kita semua pasti mengenal batu baterai. Ketika kita menggunakan batu baterai tersebut, lama- kelamaan batu baterai itu tidak dapat digunakan lagi. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?Wisuda adalah impian setiap kita perlu berjuang semester demisemester untuk mewujudkannya. JanganPernah MengeluhMengumpulkan tugas itu adalah suatukeharusan, sedangkan nilai bagus itu hanyalahbonus Bermimpilah dalam hidup, jangan hidup dalam mimpi" Andrea Hirata. 33Daftar Pustaka Alfa, Januar & Irwan, 2016. Buku Lengkap Cerdas Pintar Kimia SMA/MA, Jakarta Pena Mas Publisher Amallia, luthfia, 2015, Pengaruh Penggunaan Small Notes Pada Metode Preview Question Read Summarize Test PQRST Terhadap Hasil Belajar Materi Pokok Konsep Reaksi Reduksi-Oksidasi Siswa Kelas X SMAN 1 Kaliwungu , Skripsi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan, Universitas Negeri Semarang Semarang Astutik, Trining puji. dkk, 2017, Identifikasi Konsep Sukar Dan Kesalahan Konsep Reaksi Redoks, Jurnal Fakultas Teknik Kimia, UIN Antasarin Banjarmasin Banjarmasin Bukhari, 2017, Pendekatan Ilmu Fisika Dan Matematika Konsep Reaksi Oksidasi-Reduksi Redoks, Jurnal Dedikasi, Universitas Abulyatama AcehChang, Raymond, 2003, Kimia Dasar, Jakarta Erlangga Handayani & Tri P. 2006. Identifikasi Salah Konsep Reaksi Redoks dan Elektrokimia Siswa Kelas III SMAN 1 Trenggalek. Skripsi tidak diterbitkan. Malang jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang. Komarudin, Omang, 2010, Big Book Kimia SMA, Jakarta PT Kawah Media 34Kurniasari, Desi. dkk, 2019, Integrasi Nilai-NilaiKeislaman Pada Redoks dan ElektrokimaTerhadapRahasia Kekuatan Benteng Besi Iskandar Zulkarnain,IAIN Kudus Semarang Partana, Crys Fajar, 2009, Mari Belajar Kimia,Jakarta Pusat Perbukuan Putri, Profillia. dkk, 2016, Modul Paket KeahlianKimia Kesehatan Kelompok Kompetensi G Redoks danElektrokimia, Jakarta Rahayu, Iman, 2009, Praktis Belajar Kimia,Jakarta PT. Visindo Media Persada Ratna, Ika Stri. dkk. 2018. X-Press UN Kimia Program IPA. Jakarta Erlangga Ridwan Harahap, Muhammad. 2016. SelElektrokimia Karakteristik dan Aplikasi. Diaksestanggal 18 Maret 2021 dari Sukmanawati, Wening. 2009. Kimia Untuk SMAdan MA kelas XII. Jakarta PT. Sekawan Cipta Karya Suyanta. 2013. Reaksi Redoks Dan PGMP Kimia. Di akses tanggal 14 Maret 2021pukul dari 35Taufik. 2009. Dzulkarnain Dalam Al-Qur’ dipublikasikan. Universitas Islam Negeri SunanKalijaga Takeuchi, Yashito, 2006, Teks Pengantar Kimia,Tokyo permission of Iwanami Shoten diakses pada 15 Maret 2021pukul diakses pada 20 Maret 2021 pukul file///C/Users/Owner/Downloads/REDOKS%20DAN%20ELEKTROKIMIA%20Contoh%201.pdfdiakses pada 17 Maret 2021 pukul 36BIODATA PENULIS Penulis dilahirkan di Sorong, Papua Barat 18 Oktober 2000. Penulis yang biasa dipanggil dengan nama “Isra/Icha” ini memiliki nama lengkap Sitti Isra Fauzia Mangalan Arnina Tukwain. Penulis merupakan anak ketiga dari enam bersaudara dengan kedua orang tua yakni bapak Munzir Tukwain dan ibu Nurjana Rabuka. Penulis pada tahun 2007tmenempuh Pendidikan formal yaitu di SD Inpres 01 dankemudian pada tahun 2013 dilanjukan ke jenjang pertamadi MTS Negeri Model Kota Sorong. Lalu pada tahun 2016penulis meneruskan pendidikan di MAN Kota Sorong PapuaBarat. Kemudian pada tahun 2019 penulis terdaftar di salahsatu Universitas islam yaitu di UIN Walisongo Semarangpada Fakultas Sains dan Teknologi di prodi kata penulis mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya atas terselesaikannya modul yang berjudul“Redoks”. 37 Tahukah kamu kalau bilangan ternyata tidak hanya ada di mata pelajaran Matematika saja, lho? Dalam mata pelajaran Kimia juga ada bilangan yang disebut bilangan oksidasi atau dikenal juga dengan nama biloks. Bilangan oksidasi atau biloks adalah angka atau bilangan yang menyatakan banyaknya elektron yang dilepaskan atau diterima suatu atom dalam pembentukan suatu senyawa. Untuk menentukan bilangan oksidasi ini tidak boleh sembarangan karena ada beberapa aturan yang harus diikuti. Apa saja aturan dalam menentukan bilangan oksidasi? Artikel ini akan membahas dengan lebih detail mengenai bilangan oksidasi. Maka dari itu, simak terus artikel ini sampai habis, ya. Apa Itu Bilangan Oksidasi? Bilangan oksidasi adalah angka atau bilangan yang menyatakan banyaknya elektron yang dilepaskan atau diterima suatu atom dalam pembentukan suatu senyawa. Bilangan ini diberi tanda positif + apabila suatu atom melepaskan elektron dan diberi tanda negatif - apabila suatu atom menerima elektron. Misalnya, senyawa NaCl yang terbentuk dari atom Na dan Cl yang berikatan secara ionik. Na melepaskan atau memberikan elektron pada Cl sehingga berubah menjadi ion Na+. Sementara Cl menerima atau menyerap elektron dari Na sehingga berubah menjadi ion Cl–. Jika contoh perpindahan elektron pada senyawa NaCl ini dapat dituliskan ke dalam sebuah persamaan, maka akan terlihat seperti ini Na → Na+ + e– Cl + e– → Cl– ________________ Na + Cl → Na+ + Cl– Dari penjelasan di atas, mungkin membuat kamu bertanya-tanya mengapa elektron suka berpindah-pindah. Nah, perpindahan elektron ini sebenarnya cara agar atom dapat mencapai kestabilan. Ingat, suatu atom dikatakan stabil apabila elektron valensinya elektron pada kulit terluar atom sudah memenuhi kaidah oktet delapan atau duplet dua atau sesuai dengan konfigurasi elektron unsur gas mulia, seperti He dan Ne. Dalam menentukan bilangan oksidasi tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Ada beberapa aturan yang harus diperhatikan. Aturan dalam Menentukan Bilangan Oksidasi Aturan menentukan bilangan oksidasi ini bertujuan untuk memudahkan kita dalam penentuan bilangan oksidasi atom dalam berbagai senyawa yang dibentuknya. Berikut aturan-aturan untuk menentukan biloks. 1. Bilangan oksidasi unsur bebas adalah 0 nol Unsur bebas adalah unsur-unsur yang tidak stabil dan tidak berikatan kimia dengan unsur lain. Contohnya, Na, H2, N2, Br2, Be, K, O2, dan P4. Kedelapan unsur tersebut memiliki bilangan oksidasi nol. 2. Bilangan oksidasi ion monoatomik sama dengan muatannya Ion monoatomik adalah ion yang hanya terdiri dari satu atom saja. Setiap ion monoatomik ini bilangan oksidasinya sama dengan muatannya. Contoh Bilangan oksidasi pada Li+, Na+, K+,dan Ag+ adalah +1. Bilangan oksidasi pada Mg2+, Ca2+, Cu2+, dan Fe2+, adalah +2. Bilangan oksidasi pada F–, Cl–, Br–, dan I–, adalah -1. Bilangan oksidasi pada O2- dan S2-, adalah -2. 3. Jumlah bilangan oksidasi semua atom unsur yang terdapat dalam dalam sebuah senyawa adalah 0 nol Contoh Senyawa NaCl Pada senyawa NaCl, jumlah bilangan oksidasi Na dan Cl harus sama dengan nol. Adapun bilangan oksidasi Na dalam NaCl adalah +1, sedangkan bilangan oksidasi Cl dalam NaCl adalah -1 sehingga jumlah kedua bilangan oksidasi tersebut sama dengan nol. Senyawa CuO Bilangan oksidasi Cu dalam senyawa CuO adalah +2 dan bilangan oksidasi O dalam senyawa CuO adalah -2 sehingga jumlahnya adalah nol. 4. Bilangan oksidasi atom-atom pembentuk ion poliatomik sama dengan muatannya Ion poliatomik adalah ion yang terbentuk dari dua atau lebih atom-atom yang terikat bersama dan membentuk ion, baik ion positif kation maupun ion negatif anion. Misalnya, OH– ion hidroksida, SO42– ion sulfat, dan NH+4 ion amonium. Bilangan oksidasi atom-atom yang membentuk ion poliatomik ini sama dengan muatannya. Contoh Pada ion OH–, bilangan oksidasi O ditambah dengan bilangan oksidasi H = -1. Pada ion SO42–, bilangan oksidasi S ditambah dengan 4 kali bilangan oksidasi O = -2. Pada ion NH+4, bilangan oksidasi N ditambah dengan 4 kali bilangan oksidasi H = +1. 5. Bilangan oksidasi unsur-unsur golongan alkali IA dalam berbagai senyawa yang dibentuknya adalah +1 Contoh Bilangan oksidasi Na dalam NaCl, NaOH, Na2CO3, Na3PO4, dan semua senyawa Na adalah +1. Bilangan oksidasi Li, K, Rb, Ca, Fr dalam semua senyawanya adalah +1. 6. Bilangan oksidasi unsur-unsur golongan alkali tanah IIA dalam berbagai senyawa yang dibentuknya adalah +2 Contoh, unsur Mg, Ca, Sr, Ba dalam semua senyawanya memiliki biloks +2. 7. Bilangan oksidasi atom Hidrogen H dalam senyawa adalah +1 Bilangan oksidasi atom Hidrogen H dalam senyawa adalah +1, kecuali senyawa-senyawa hidrida logam alkali golongan IA dan alkali tanah golongan IIA. Contoh Bilangan oksidasi H dalam senyawa H2O, HCl, HF, H2SO4, HNO3, NH3, dan CH4 adalah +1. Bilangan oksidasi H dalam senyawa KH, NaH, MgH2, dan CaH2 adalah -1. 8. Bilangan oksidasi oksigen dalam senyawanya adalah -2 Bilangan oksidasi oksigen dalam senyawanya adalah -2, kecuali dalam senyawa peroksida dan OF2. Contoh Bilangan oksidasi O dalam H2O, CO2, SO2, H2SO4,dan KClO3 adalah -2 senyawa oksigen. Bilangan oksidasi O dalam H2O2,Na2O2, dan BaO2 adalah -1 senyawa peroksida. Bilangan oksidasi O dalam senyawa OF2 adalah +2. Pengecualian dalam Aturan Menentukan Bilangan Oksidasi Berikut adalah beberapa pengecualian dalam aturan menentukan bilangan oksidasi. Dalam F2O, bilangan oksidasi O adalah +2. Dalam KO2, bilangan oksidasi O adalah -½ . Dalam peroksida H2O2,Na2O2, dan BaO2, bilangan oksidasi O adalah -1. Dalam hidrida logam NaH, CaH2, dan AlH3, bilangan oksidasi H adalah -1. Contoh Soal Agar kamu semakin paham dalam menentukan bilangan oksidasi, yuk perhatikan beberapa contoh beserta pembahasannya berikut ini. Contoh 1 Tentukan bilangan oksidasi P dalam ion PO43-! Pembahasan Ingat, pada aturan 2 dan 4 disebutkan bahwa bilangan oksidasi atom-atom pembentuk ion monoatomik maupun poliatomik adalah sama dengan muatannya. Artinya, biloks ion PO43- adalah -3. Oksigen memiliki biloks -2. Kita misalkan biloks P = x biloks ion PO43- = 1 x biloks P + 4 x biloks O -3 = 1 x x + 4 x -2 -3 = x + -8 -x = -8 + 3 -x = – 5 x = +5 Jadi, biloks unsur P adalah +5. Contoh 2 Tentukan bilangan oksidasi unsur-unsur penyusun senyawa NaClO3! Pembahasan Sesuai dengan aturan 2, biloks Na adalah +1. Sementara O memiliki biloks -2. Dari ketiga unsur penyusun senyawa NaClO3, hanya unsur Cl yang belum diketahui biloksnya. Maka, untuk mengetahui biloks unsur Cl, kamu bisa memanfaatkan unsur-unsur yang sudah diketahui biloksnya. 1 x biloks Na + 1 x biloks Cl + 3 x biloks 2 = 0 +1 + biloks Cl + 3 x -2 = 0 +1 + biloks Cl + -6 = 0 biloks Cl = 6 – 1 biloks Cl = +5 Jadi, bilangan unsur Na, Cl, dan O dalam NaClO3 adalah +1, +5, dan -2. Quipperian, demikian pembahasan mengenai bilangan oksidasi dalam mata pelajaran Kimia. Semoga membantu!

tentukan bilangan oksidasi tiap atom dari ion ion berikut